Hampir semua penyakit yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh memiliki jaringan yang memungkinkan orang untuk terus mencari kesempurnaan pada fungsi dari sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap obat.
Nanjing Railway Medical College mengadakan penelitian mengenai jus ekstrak seabuckthorn pada tikus laboratorium dan menemukan bahwa selain memiliki efek anti-alergi ringan, tetapi juga dapat meningkatkan makrofag murine fagositosis, meningkatkan kandungan total serum lysozyme dan kandungan komplemen lainnya, sehingga meningkatkan fungsi kekebalan tubuh yang bersifat non-spesifik serta meningkatkan serum hemolisin pada tikus, dengan begitu tingkat hemagglutinin dan kemampuan sel limpa untuk menghasilkan hemolisin juga ikut meningkat; meningkatkan persentase dan jumlah limfosit T perifer; melawan imunosupresi yang disebabkan oleh siklofosfamid; konsentratnya juga sama dengan efek interleukin-2 yang dihasilkan oleh tikus. Dengan begitu, membuktikan bahwa ekstrak jus seabuckthorn mempunyai kegunaan pada jaringan dan tingkat imunitas seluler dan humoral, ekstrak jus seabuckthorn banyak digunakan dalam pengobatan klinis dan memberikan waktu percobaan untuk penyakit autoimun.
Shanxi Institute of Oncology melakukan eksperimen dengan teknik mikronukleus pada tikus dan menunjukkan bahwa minyak biji seabuckthorn memiliki tingkat sel pembunuh alami yang dapat mengobati penyakit imunosupresif.
Gansu Cancer Research Institute melakukan penelitian pada minyak biji dan jus seabuckthorn mengenai peningkatan dari proses fagositosis makrofag, selain itu jus seabuckthorn juga dapat meningkatkan mengobati melanoma melalui proses tersebut. Hal ini membuat jus dan minyak biji seabuckthorn memiliki efek yang baik dalam meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan mencegah tumorigenesis.
Institute of Medicinal Biotechnology Chinese Academy of Medical Sciences mengadakan eksperimen teknologi gabungan dengan teknik polymerase chain reaction (PCR), dan enzim mitogen yang dihasilkan oleh limfosit T untuk mengetahui pengaruh interleukin-2 yang dihasilkan limfosit tikus yang sudah tua dengan jus seabuckthorn. Dalam proses, proliferasi limfosit limpa dan sekresi interleukin-2 menurun dengan bertambahnya usia. Hal ini disebabkan karena kemampuan ekspresi gen yang menurun sesuai dengan usia. Ditemukan bahwa proliferasi limfosit pada tikus yang mengkonsumsi jus buckthorn dibandingkan dengan kelompok yang tidak mengkonsumsi jus seabuckthorn lebih tinggi, perbedaan dari dua kelompok tersebut sangat signifikan, dan setelah diukur interleukin-2 yang dihasilkan kelompok pertama lebih tinggi. Hal tersebut membuktikan bahwa jus seabuckthorn dapat meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh pada tikus.
Singkatnya, zat aktif pada Seabuckthorn dapat mengikat radikal bebas di dalam tubuh manusia, meningkatkan kandungan interleukin-2 pada hewan yang lebih tua dengan cara mempengaruhi ekspresi gen-nya, sehingga dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, dan dapat dijadikan sebagai imunomodulator bagi tubuh manusia untuk menjaga ketahanan tubuh terhadap penyakit, juga memiliki efek anti-aging. Uni Soviet dan negara-negara lainnya menggunakan minyak biji seabuckthorn sebagai obat kesehatan khusus untuk para astronot, tujuannya juga untuk ini.
0 Komentar untuk "Seabuckthorn Meningkatkan Fungsi Kekebalan Tubuh"